REDUKSI MAKNA JIHAD DAN KETAKUTAN UMAT

Jihad, seperti kata banyak ulama, adalah Ruhul Islam. Tegak tidaknya agama Islam terletak pada kuat tidaknya komitmen umat muslim untuk melaksanakan jihad. Namun, Jihad yang mempunyai arti dan step tersendiri kini banyak direduksi maknanya hanya sekedar perjuangan halus.Jihad sendiri secara etimologis berarti bersungguh-sungguh.

Secara Terminologis, jihad adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh demi menegakkan agama Allah dan kebenaran. Jihad dalam Islam ada dua: Jihad fisik dan Jihad nafs.Yang dimaksud dengan jihad fisik adalah jihad dengan perlawanan dan perjuangan fisik, seperti perang. sedangkan jihad nafs adalah jihad melawan hawa nafsu. Sering kita mendengar umat Islam berkata--hanya untuk apologitika--bahwa Jihad nafs lebih utama daripada jihad fisik. Hal ini terutama didasarkan pada hadits nabi: Irji'na minal Jihadil Asghar ila Jihadil Akbar. yang terkait dengan kemenangan kaum muslimin dalam perang Uhud.

pemahaman bahwa jihad fisik tidak lebih utama dari jihad nafs adalah keliru, setidaknya jika ditilik dari alasan berikut ini:

1. Nabi mengucapkan kata-kata itu setelah umat Islam menang dalam peperangan, bukan sebelum perang. Jika saja nabi mengatakannya sebelum perang, maka akan banyak umat Islam yang tidak mau ikut perang. Alasan utama nabi-- Wallahu a'lam-- adalah agar umat Islam tidak terjebak pada euforia kemenangan dan melupakan perjuangan.

2. Dalam jihad fisik terkandung jihad nafs, tetapi dalam jihad nafs tidak mengandung jihad fisik. Dalam jihad fisik, perlawanan kita terhadap hawa nafsu adalah perlawanan etrhadap keinginan untuk tidak susah, takut mati, keduniaan dan sebagainya.

3. Jika memang jihad fisik adalah jihad yang kecil, maka tidak ada sesuatupun yang bisa kita lakukan sebelum kita melakukan yang kecil terlebih dahulu. Belum berhasil melakukan jihad kecil, maka jangan mimpi bisa melakukan jihad akbar.

Agaknya ketakutan umat Islam dicap sebagai umat yang barbar dan menyebarkan Islam dengan pedang itulah yang jadi alasan utama ketakutan umat sehingga terjadi perreduksian makna jihad. hal ini dilakukan umat agama lain terutama untuk melemahkan ruh jihad dan ukhuwah Islamiyah.